Sejarah Perjuangan FoKEI

Sejalan dengan pengembangan Ekonomi Islam di Indonesia, tumbuh pula kelompok-kelompok studi Ekonomi Islam, terutama di kampus-kampus yang berkompeten dalam bidang ekonomi Islam.

Perniagaan yang Tak Akan Pernah Merugi

Semua manusia sepakat, meskipun secara tidak tertulis, bahwa target mereka dalam setiap usaha yang mereka lakukan adalah meraih kesuksesan, mendapat untung dan terhindar dari kerugiaan. Ironisnya, kebanyakan manusia hanya menerapkan hal ini dalam usaha dan urusan yang bersifat duniawi belaka, sedangkan untuk urusan akhirat mereka hanya merasa cukup dengan ‘hasil’ yang pas-pasan dan seadanya. Ini merupakan refleksi dari kuatnya dominasi hawa nafsu dan kecintaan terhadapa dunia dalam diri mereka.

Sekilas Perbankan Syari'ah Indonesia

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan.

Industri Keuangan Syari'ah NTB Maju Pesat

Industri keuangan syariah maju pesat. Selama lima tahun terakhir ini, keseluruhan asetnya mencapai Rp 144 triliun, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai lebih dari 40 persen. Bandingkan dengan pertumbuhan perbankan nasional yang mencapai 19 persen. Sedangkan pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah secara nasional Rp 112,8 triliun. Jumlah tersebut untuk permodalan 40 persen dan modal kerja sisanya 60 persen.

Kebijakan Abu Bakar Ash-Shiddiq Dalam Perekonomian

Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan salah satu dari sahabat Nabi saw. Beliau juga merupakan khalifah pertama sesudah wafatnya Nabi saw. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang adil dan jujur, sehingga menjadi tempat bertanya dan berlindung bagi kaumnya.

Friday, April 3, 2015

Jika Dosa Mengeluarkan Bau

Jika dosa-dosa yang dilakukan mengeluarkan bau, 
betapa amat sangat bau busuknya diri ini
Siapa gerangan yang mau dekat ?,
anak-anak pasti menjauh, cucu pasti tak mau dipeluk. pendamping hidup pun pasti tak tahan dan ingin berpisah
Andai jadi pedagang, pasti tak akan laku, tak ada yang mau beli
Andai sholat di masjid pasti jamaah terganggu, bisa jadi mmbuat masjid bau dan sepi
Andai jadi guru, murid tak mau masuk kelas, tak bisa belajar
Andai jadi karyawan, yang lain pasti terganggu, tak bisa kerja
Dimana mana orang tak ada yg mau dekat, ingin menjauh …
Duuuh Yaa Alloh Maha suci Engkau yang menutupi aib dan dosa-dosa hambaMu. tak menjadikan dosa itu bau..
Sesungguhnya orang memuji, karena Allah masih menutup aib kita, Menutupi dosa-dosa kita.
Seandainya Allah membongkar satu saja aib kita yang selama ini kita sembunyikan tentunya semua orang yang tadinya memuji dan menghormati tentu akan berbalik mencela dan merendahkan.

اللهم اجعلني خيرا مما يظنون، واغفر لي ما لا يعلمون

“Ya Allah jadikanlah aku lebih baik dari yang mereka sangkakan dan ampunilah aku dari apa-apa yang mereka tidak ketahui”
Berkata An-Nawawi, “Abu Bakar jika dipuji maka beliau berdoa….” (Tahdzibul Asma’ 2/479-480), yaitu doa berikut ini

اللهم أنت أعلم بي من نفسي وأنا أعلم بنفسي منهم اللهم اجعلني خيرا مما يظنون واغفر لي ما لا يعلمون ولا تؤاخذني بما يقولون

Dari Muhammad bin Ziyad berkata tentang seseorang yang dipuji dihadapannya, “Taubatnya dari pujian itu hendaknya ia berkata
اللهم لا تؤاخذني بما يقولون واغفر لي ما لا يعلمون واجعلني خيرا مما يظنون
“Ya Allah janganlah engkau menghukumu karena pujian mereka, maafkanlah aku karena apa yang mereka tidak ketahui, dan jadikanlah lebih baik dari yang mereka sangka” (Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul iman 4/228 no 4876, lihat Fathul Bari 10/478)Berkata Abu Bakar Ahmad bin Muhammad Al-Hajjaj Al-Marwazi, “Aku berkata kepada Imam Ahmad, “Betapa banyak orang yang mendoakan kebaikan bagimu”,
maka kedua matanyapun berkaca-kaca dan berkata,“Aku takut ini adalah istidroj”,
dan ia berkata, “Muhammad bin Waasi’ berkata, “Kalau seandainya dosa itu memiliki bau maka tidak seorangpun dari kalian yang akan duduk denganku”.
Imam Ahmad berkata, “Telah mengabarkan kepadamu Yunus bin ‘Ubaid ia berkata, “Aku membesuk Muhammad bin Waasi’ dan ia berkata, “Tidak ada manfaat bagiku pujian manusia jika telah dipegang kedua tanganku dan kedua kakiku lalu aku dilemparkan ke neraka”.
Aku berkata kepada Abu Abdillah(Imam Ahmad), “Sebagian ahlul hadits mengatakan kepadaku bahwasanya Abu Abdillah tidak hanya zuhud di dirham saja bahkan ia juga zuhud pada manusia”,
maka Abu Abdillah berkata, “Siapakah aku hingga aku zuhud kepada orang-orang, orang-oranglah yang zuhud kepadaku”,
dan Imam Ahmad berkata, “Mintalah kepada Allah agar menjadikan kita lebih baik dari yang mereka persangkakan dan mengampuni kita atas apa-apa yang mereka tidak ketahui”  (Al-Waro’ li ibni Hanbal 1/152)

KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.